Mengembangkan Mutu Guru Honorer: Skema dari Benyamin Pilar Jadi Harapan

Upaya untuk terus mengembangkan mutu guru, terutama bagi tenaga honorer, menjadi perhatian serius berbagai pihak. Baru-baru ini, Benyamin Pilar, seorang tokoh pendidikan, menyampaikan komitmennya untuk secara aktif mengembangkan mutu guru honorer melalui sebuah skema yang terstruktur dan inovatif. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah seminar nasional tentang pendidikan yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta pada hari Jumat, 16 Mei 2025.

Benyamin Pilar meyakini bahwa investasi dalam mengembangkan mutu guru honorer adalah kunci utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Beliau menyoroti dedikasi para guru honorer yang seringkali bekerja dengan sumber daya terbatas namun tetap bersemangat dalam mendidik generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, dukungan yang sistematis dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi mereka.

Skema yang digagas oleh Benyamin Pilar memiliki beberapa komponen penting dalam upaya mengembangkan mutu guru honorer. Salah satunya adalah program pelatihan berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik guru honorer di berbagai jenjang pendidikan. Pelatihan ini akan mencakup методики pembelajaran yang efektif, pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan, serta pengembangan soft skills yang relevan dengan tantangan dunia pendidikan saat ini. Program pelatihan tahap awal dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 1 September 2025 dan dilaksanakan di berbagai Balai Diklat Guru (BDG) di seluruh Indonesia.

Selain pelatihan, skema ini juga menekankan pentingnya forum berbagi dan kolaborasi antar guru honorer. Benyamin Pilar berencana untuk memfasilitasi pembentukan komunitas-komunitas belajar di tingkat kabupaten/kota, di mana para guru honorer dapat saling bertukar pengalaman, berbagi praktik baik, dan memecahkan masalah pembelajaran bersama. Kegiatan perdana forum ini direncanakan akan diadakan secara serentak pada hari Sabtu, 27 September 2025.

Lebih lanjut, skema ini juga mengadvokasi adanya sistem insentif yang jelas dan terukur bagi guru honorer yang menunjukkan peningkatan mutu dalam kinerja mereka. Benyamin Pilar berpendapat bahwa apresiasi yang layak akan semakin memotivasi para guru honorer untuk terus mengembangkan diri dan memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Ia juga akan mendorong adanya program beasiswa pendidikan lanjutan bagi guru honorer berprestasi. Dengan implementasi skema yang komprehensif ini, diharapkan pengembangan mutu guru honorer dapat berjalan secara sistematis dan berkelanjutan, memberikan dampak positif yang signifikan bagi kualitas pendidikan di Indonesia.