Kategori: Uncategorized

Mendikbudristek Akan Pacu Kompetensi Guru BK, Ini Sebabnya

Mendikbudristek Akan Pacu Kompetensi Guru BK, Ini Sebabnya

Peningkatan kompetensi guru Bimbingan dan Konseling (BK) menjadi fokus utama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Langkah ini didorong oleh kesadaran akan peran strategis guru BK dalam membentuk karakter dan masa depan siswa. Dengan kompetensi guru BK yang terus dipacu, diharapkan mereka dapat memberikan layanan yang lebih profesional dan relevan dengan kebutuhan peserta didik di era yang dinamis ini.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam acaraSimposium Nasional Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan di Yogyakarta pada hari Sabtu, 17 Mei 2025, menyampaikan bahwa kompetensi guru BK perlu terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan zaman dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi siswa. “Guru BK adalah ujung tombak dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam membantu siswa mengembangkan potensi akademik, sosial, emosional, dan karir,” ujarnya. Oleh karena itu, pemacuan kompetensi menjadi sebuah keharusan untuk memastikan guru BK dapat menjalankan tugasnya secara optimal.

Berbagai upaya akan dilakukan Kemendikbudristek untuk memacu kompetensi guru BK. Program-program pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan akan dirancang dan diimplementasikan. Materi pelatihan akan mencakup aspek-aspek penting seperti asesmen kebutuhan siswa, teknik konseling individual dan kelompok yang efektif, pemahaman tentang isu-isu kesehatan mental remaja, pencegahan perilaku berisiko, serta pengembangan program BK yang inovatif dan berbasis data. Selain itu, Kemendikbudristek juga akan mendorong guru BK untuk aktif mengikuti berbagai forum ilmiah, seminar, dan workshop untuk memperluas wawasan dan jaringan profesional.

Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Hendarman, menambahkan bahwa pemacuan kompetensi guru BK juga akan diimbangi dengan penyediaan sumber daya dan fasilitas yang memadai. “Kami menyadari bahwa peningkatan kompetensi tidak dapat berjalan optimal tanpa dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya untuk memastikan bahwa setiap sekolah memiliki ruang BK yang representatif dan dilengkapi dengan berbagai sumber informasi dan alat bantu konseling yang dibutuhkan,” jelasnya. Dengan fokus yang kuat pada pemacuan kompetensi, diharapkan guru BK dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dan mempersiapkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing.