Kategori: Guru

Guru Ditantang DPR untuk Melek Teknologi

Guru Ditantang DPR untuk Melek Teknologi

Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia memberikan penekanan kuat terhadap kemampuan guru dalam menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan. DPR menantang para pendidik di seluruh Indonesia untuk semakin melek teknologi sebagai respons terhadap era digital yang terus berkembang pesat. Kemampuan guru dalam mengintegrasikan TIK ke dalam proses belajar mengajar dinilai krusial untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di masa depan.

Menurut Komisi X DPR, melek teknologi bagi guru bukan lagi sekadar kemampuan dasar, melainkan sebuah kompetensi yang wajib dimiliki. Di era di mana informasi dan pengetahuan mudah diakses melalui berbagai perangkat digital, guru dituntut untuk mampu memanfaatkan teknologi ini secara efektif dalam menyampaikan materi pelajaran. Dengan melek teknologi, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, menarik, dan relevan bagi siswa yang tumbuh dalam lingkungan digital.

DPR juga menyoroti bahwa guru yang melek teknologi memiliki potensi besar untuk mengembangkan metode pengajaran yang inovatif. Mereka dapat memanfaatkan berbagai aplikasi dan platform digital untuk membuat materi pembelajaran yang lebih visual, audio, dan interaktif. Selain itu, teknologi juga memungkinkan guru untuk mengakses sumber belajar daring yang tak terbatas, sehingga dapat memperkaya materi pelajaran dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada siswa. Pemanfaatan TIK juga dapat memfasilitasi kolaborasi antar siswa dan guru, serta memberikan umpan balik yang lebih cepat dan personal.

Pada tanggal 28 November 2023, dalam rapat kerja Komisi X DPR dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jakarta, anggota Komisi X DPR, Andreas Hugo Pareira, menyampaikan bahwa Kemendikbudristek perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan literasi digital guru di seluruh Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui program pelatihan yang berkelanjutan, penyediaan infrastruktur TIK yang memadai di sekolah-sekolah, serta pengembangan platform dan sumber belajar digital yang mudah diakses dan digunakan oleh guru.

Tantangan dari DPR agar guru semakin melek teknologi merupakan panggilan untuk transformasi dalam dunia pendidikan Indonesia. Dengan guru yang mampu memanfaatkan TIK secara efektif, diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih dinamis, menarik, dan relevan bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang siap menghadapi era digital.

Investasi Pendidikan: Perusahaan BUMN Berperan dalam Peningkatan Mutu Pengajar Nasional

Investasi Pendidikan: Perusahaan BUMN Berperan dalam Peningkatan Mutu Pengajar Nasional

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pembangunan nasional melalui investasi pendidikan. Dengan kesadaran bahwa kualitas sumber daya manusia dimulai dari pendidikan yang baik, BUMN mengambil peran aktif dalam peningkatan mutu pengajar di seluruh Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian integral dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk menciptakan generasi penerus yang lebih cerdas dan kompeten.

Menteri BUMN Erick Thohir secara konsisten menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN. Visi ini diwujudkan melalui kolaborasi antara 48 BUMN yang secara bersama-sama menggelar Pelatihan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Program ini dilaksanakan secara serentak di enam lokasi berbeda di Indonesia, mulai dari tanggal 11 hingga 12 Oktober 2022. Lokasi ini meliputi beberapa kota besar dan pusat pendidikan untuk memastikan jangkauan yang luas.

Pelatihan PPG ini dirancang khusus untuk membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru yang dibutuhkan untuk menghadapi ujian sertifikasi profesi. Sertifikasi ini penting untuk meningkatkan standar kompetensi dan profesionalisme mereka. Lebih dari 1.000 guru dari berbagai jenjang pendidikan berpartisipasi dalam pelatihan ini, baik secara luring maupun daring, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para pendidik untuk terus mengembangkan diri. Ini adalah investasi pendidikan yang langsung menyasar pada peningkatan kualitas di garda terdepan pembelajaran.

Selain menyediakan pelatihan gratis, BUMN juga memberikan dukungan finansial yang signifikan. Salah satunya adalah penggantian biaya ujian sertifikasi bagi guru-guru yang mengikuti ujian ulang, sebuah langkah konkret untuk meringankan beban finansial mereka. Kebijakan ini menegaskan bahwa investasi pendidikan yang dilakukan BUMN tidak hanya bersifat programatik, tetapi juga memperhatikan aspek kesejahteraan para pengajar. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi hambatan bagi guru-guru untuk meraih sertifikasi profesional.

Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi, BUMN juga akan memberikan penghargaan kepada 2.022 guru di enam provinsi yang berhasil lulus ujian sertifikasi. Investasi pendidikan yang dilakukan oleh BUMN ini diharapkan mampu menciptakan efek domino positif, tidak hanya meningkatkan kualitas individu guru tetapi juga memicu ekosistem pendidikan yang lebih baik secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan menghasilkan dampak positif jangka panjang bagi bangsa Indonesia.

Waka MPR Menggalakkan Asah Keahlian Guru: Mencetak SDM Berdaya Saing di Masa Depan

Waka MPR Menggalakkan Asah Keahlian Guru: Mencetak SDM Berdaya Saing di Masa Depan

Mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing global di masa depan adalah cita-cita besar Indonesia, dan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, secara aktif menggalakkan upaya untuk asah keahlian para guru. Beliau menekankan bahwa kualitas pendidikan, yang berakar pada kompetensi pengajar, adalah fondasi utama dalam mewujudkan generasi unggul. Ajakan untuk terus asah keahlian ini menjadi krusial di tengah dinamika perkembangan zaman dan tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks.

Lestari Moerdijat menyoroti data yang menunjukkan urgensi peningkatan kualitas guru. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, jumlah guru di Indonesia masih sekitar 3,1 juta, kurang dari kebutuhan ideal 4,2 juta. Lebih lanjut, hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) dari tahun 2015 hingga 2021 mengungkapkan bahwa sekitar 81% guru belum memenuhi nilai standar minimum. Bahkan, rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) guru pada tahun 2022 hanya 54,6, sedikit di bawah standar minimal 55. Angka-angka ini menjadi penanda jelas bahwa asah keahlian guru perlu menjadi prioritas utama.

Beliau juga menyerukan kolaborasi erat antara berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Kolaborasi ini harus menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendukung dan memfasilitasi guru untuk terus mengembangkan kompetensi mereka, tidak hanya dalam penguasaan materi pelajaran tetapi juga dalam inovasi metode pengajaran. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem pendidikan yang memungkinkan guru-guru menjadi fasilitator pembelajaran yang adaptif dan inspiratif.

Sebagai informasi, dalam sebuah lokakarya nasional tentang pengembangan profesionalisme guru yang diadakan di Auditorium Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada hari Kamis, 16 Mei 2024, Lestari Moerdijat memberikan pidato kunci yang menginspirasi para peserta untuk tidak pernah berhenti asah keahlian mereka. Laporan dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) pada 17 Mei 2024, juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah guru yang mengikuti program sertifikasi dan pelatihan daring. Bahkan, sebuah survei yang dilakukan oleh Asosiasi Profesor Guru Indonesia (APGI) pada 15 Mei 2024, mengungkapkan bahwa 88% guru merasa termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan mereka. Semua ini menegaskan bahwa ajakan Waka MPR untuk asah keahlian guru adalah langkah fundamental dalam mencetak SDM berdaya saing yang akan memimpin Indonesia di masa depan.

Cuaca di Sekitar Kita: Jenis dan Penjelasannya

Cuaca di Sekitar Kita: Jenis dan Penjelasannya

Cuaca adalah kondisi atmosfer pada suatu waktu dan tempat tertentu. Kita mengalaminya setiap hari, dan memahaminya membantu kita beradaptasi dengan lingkungan. Ada berbagai jenis cuaca yang dipengaruhi oleh suhu, kelembapan, tekanan udara, angin, dan curah hujan.

Baca Juga: Petualangan Menjelajahi Bumi: Mengenal Aneka Jenis Lingkungan

Cerah adalah kondisi cuaca saat langit terlihat biru dengan sedikit atau tanpa awan. Sinar matahari terasa hangat, dan visibilitas biasanya baik. Cuaca cerah seringkali disukai untuk berbagai aktivitas di luar ruangan.

Berawan terjadi ketika langit tertutup oleh awan. Awan terbentuk dari kondensasi uap air di atmosfer. Tingkat ketebalan dan jenis cuaca awan dapat memengaruhi seberapa banyak sinar matahari yang mencapai permukaan bumi.

Hujan adalah presipitasi dalam bentuk tetesan air yang jatuh dari awan ke bumi. Hujan terjadi ketika uap air di awan mengembun dan menjadi terlalu berat untuk tetap melayang. Intensitas hujan bisa bervariasi dari gerimis ringan hingga hujan lebat.

Angin adalah pergerakan udara dari area bertekanan tinggi ke area bertekanan rendah. Kecepatan dan arah angin dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dan rotasi bumi. Angin dapat terasa sejuk atau kencang dan berperan dalam penyebaran awan dan kelembapan.

Badai adalah gangguan atmosfer yang ditandai dengan angin kencang, hujan lebat, dan seringkali petir dan guntur. Badai bisa berbahaya dan memerlukan kewaspadaan ekstra. Ada berbagai jenis badai, seperti badai petir, badai salju, dan siklon tropis.

Kabut adalah awan yang terbentuk dekat permukaan tanah, mengurangi visibilitas. Kabut terjadi ketika udara lembap mendingin dan uap air mengembun menjadi tetesan air kecil yang melayang di udara. Kabut bisa tipis atau tebal, memengaruhi aktivitas transportasi.

Salju adalah presipitasi dalam bentuk kristal es yang jatuh dari awan. Salju terbentuk ketika suhu di awan dan dekat permukaan bumi berada di bawah titik beku air. Ketebalan salju dapat bervariasi dan menciptakan lanskap yang indah namun juga tantangan.

Suhu udara adalah ukuran seberapa panas atau dingin udara. Suhu dipengaruhi oleh radiasi matahari, ketinggian, dan kedekatan dengan perairan. Perubahan suhu dapat memengaruhi kenyamanan dan kesehatan kita.

Kelembapan adalah jumlah uap air di udara. Udara lembap terasa lebih panas dan lengket. Kelembapan tinggi dapat memicu pembentukan awan dan hujan. Tingkat kelembapan yang nyaman penting untuk kesehatan.

Kemendikbudristek: Dekatkan Pelajar pada Nilai Adat Demi Kekuatan Karakter Bangsa

Kemendikbudristek: Dekatkan Pelajar pada Nilai Adat Demi Kekuatan Karakter Bangsa

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menegaskan pentingnya mendekatkan pelajar pada nilai adat. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa di era modern yang serba cepat ini, penanaman pemahaman dan penghargaan terhadap nilai adat adalah fondasi krusial dalam membentuk karakter generasi muda yang berintegritas dan berakar kuat pada identitas bangsa. Ini adalah upaya strategis untuk menjaga kekayaan budaya nasional agar tidak luntur oleh arus globalisasi.

Nilai adat mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari tata krama, etika sosial, tradisi gotong royong, musyawarah mufakat, hingga kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan. Semua ini adalah warisan tak benda dari leluhur yang mengandung pelajaran berharga dan relevan untuk kehidupan masa kini. Ketika pelajar diperkenalkan secara mendalam pada adat ini, mereka tidak hanya menghafal teori, tetapi juga belajar bagaimana menerapkan prinsip-prinsip luhur tersebut dalam interaksi sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Mendekatkan pelajar pada adat dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan inovatif di lingkungan sekolah. Misalnya, melalui proyek berbasis kearifan lokal yang melibatkan siswa dalam kegiatan seni tradisional, kunjungan ke komunitas adat, atau mempelajari cerita rakyat dan legenda yang mengandung pesan moral. Integrasi nilai adat dalam kurikulum, baik secara implisit maupun eksplisit, serta melalui kegiatan ekstrakurikuler, akan membantu siswa memahami bahwa kekayaan budaya adalah bagian tak terpisahkan dari diri mereka.

Sebagai contoh, pada hari Minggu, 28 April 2024, pukul 15.00 WIB, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Bapak Hilmar Farid, dalam sebuah acara diskusi panel di Jakarta, menekankan bahwa salah satu prioritas Kemendikbudristek adalah mengembalikan marwah pendidikan yang berakar pada budaya bangsa. Beliau menambahkan bahwa mendekatkan pelajar pada nilai adat adalah investasi penting untuk menghasilkan generasi yang cerdas dan berbudaya.

Dengan demikian, langkah Kemendikbudristek untuk mendekatkan pelajar pada nilai adat adalah upaya holistik dalam membangun karakter bangsa. Ini bukan hanya tentang melestarikan warisan masa lalu, tetapi juga tentang menyiapkan generasi penerus yang memiliki fondasi moral dan etika yang kuat, siap menghadapi tantangan masa depan dengan identitas budaya yang jelas dan membanggakan.

Guru Jangan Sampai Takluk pada Perkembangan Teknologi, Pesan Sekda Klaten

Guru Jangan Sampai Takluk pada Perkembangan Teknologi, Pesan Sekda Klaten

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Ibu Sri Mulyani, kembali mengingatkan para guru agar tidak sampai takluk atau tertinggal oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat. Di tengah derasnya arus perkembangan teknologi dan digitalisasi, peran guru sebagai ujung tombak pendidikan menjadi sangat krusial. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya adaptasi dan pemanfaatan inovasi dalam proses belajar mengajar agar tetap relevan dan efektif di masa kini.

Pesan tersebut disampaikan Ibu Sri Mulyani dalam sebuah acara webinar yang dihadiri oleh ratusan guru dari berbagai jenjang di Klaten pada hari Selasa, 21 Mei 2024. Beliau menekankan bahwa guru harus melihat perkembangan teknologi sebagai peluang, bukan ancaman. “Guru-guru kita adalah pahlawan tanpa tanda jasa, dan di era sekarang, pahlawan ini harus mampu menguasai ‘senjata’ baru yaitu teknologi,” ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa kemampuan beradaptasi dengan perkembangan teknologi adalah indikator kualitas seorang pendidik.

Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan menawarkan berbagai inovasi yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru dapat menggunakan platform pembelajaran daring interaktif, aplikasi edukasi, media sosial sebagai sarana diskusi, hingga sumber daya digital yang tak terbatas untuk memperkaya materi pelajaran. Hal ini tidak hanya membuat proses belajar lebih menarik bagi siswa, tetapi juga memungkinkan guru untuk menyampaikan informasi dengan cara yang lebih bervariasi dan personal. Sebagai contoh, penggunaan e-module yang didukung video interaktif bisa membuat pembelajaran lebih hidup.

Namun, diakui bahwa adaptasi terhadap perkembangan teknologi membutuhkan upaya dan dukungan. Tidak semua guru memiliki tingkat literasi digital yang sama, dan ketersediaan fasilitas teknologi di beberapa sekolah mungkin masih menjadi kendala. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Klaten, melalui Dinas Pendidikan, terus berkomitmen untuk memberikan pelatihan berkelanjutan, penyediaan akses internet yang memadai, serta infrastruktur pendukung lainnya guna mendorong peningkatan kompetensi digital para guru.

Sebagai kesimpulan, pesan dari Sekda Klaten agar guru tidak takluk pada perkembangan teknologi adalah seruan yang relevan untuk masa depan pendidikan. Dengan semangat belajar yang tinggi dan dukungan yang memadai, para guru dapat menguasai teknologi untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inovatif, pada akhirnya akan menghasilkan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan global.

Kisah Pilu Guru Terjerat Pinjol Ilegal: Kemudahan Berujung Petaka Finansial

Kisah Pilu Guru Terjerat Pinjol Ilegal: Kemudahan Berujung Petaka Finansial

Kemudahan akses pinjaman online (pinjol) ilegal seringkali menjerat masyarakat, tak terkecuali para guru yang seharusnya menjadi garda terdepan pendidikan. Di balik iming-iming dana cepat tanpa ribet, tersembunyi kisah pilu para pendidik yang terlilit utang dengan bunga mencekik dan praktik penagihan yang intimidatif. Kisah pilu ini menjadi pengingat akan bahaya pinjol ilegal yang merusak stabilitas finansial dan psikologis korban.

Salah satu kisah pilu yang mencuat adalah pengalaman Ibu Sinta (bukan nama sebenarnya), seorang guru honorer di sebuah Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung. Terdesak kebutuhan biaya pengobatan ibunya pada bulan Maret 2025, ia tergiur iklan pinjol ilegal di media sosial yang menawarkan pinjaman tanpa BI Checking dan pencairan kilat. Awalnya, ia meminjam Rp 2 juta, namun dalam waktu singkat, utangnya membengkak menjadi Rp 15 juta akibat bunga harian yang sangat tinggi dan denda keterlambatan yang tak masuk akal.

Ibu Sinta tak sendiri. Berdasarkan data dari Satgas Pemberantasan Pinjaman Online Ilegal Polda Jawa Barat yang dirilis pada tanggal 10 Mei 2025, tercatat lebih dari 50 kasus guru yang menjadi korban pinjol ilegal dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Modus yang digunakan beragam, mulai dari penawaran melalui SMS blast, iklan di media sosial, hingga aplikasi pinjol ilegal yang tidak terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kisah pilu lainnya dialami oleh Bapak Roni (bukan nama sebenarnya), seorang guru SMP di Kota Surabaya. Ia terjebak dalam lingkaran setan pinjol ilegal setelah meminjam uang untuk biaya renovasi rumahnya pada bulan Februari 2025. Bukannya meringankan beban, pinjol ilegal justru membuatnya semakin terpuruk. Selain bunga yang tinggi, ia juga mendapatkan teror dan intimidasi dari debt collector yang menggunakan kata-kata kasar dan mengancam menyebarkan data pribadinya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Bapak Wahid Hasyim, dalam konferensi pers di Surabaya pada tanggal 12 Mei 2025, menyatakan keprihatinannya atas banyaknya kasus guru yang menjadi korban pinjol ilegal. Pihaknya mengimbau seluruh guru dan tenaga kependidikan untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan tawaran pinjaman online yang tidak jelas legalitasnya. Dinas Pendidikan juga berjanji akan memberikan pendampingan dan bantuan hukum bagi para guru yang menjadi korban.

Kisah pilu para guru yang terjerat pinjol ilegal ini menjadi alarm bagi kita semua akan bahaya kemudahan pinjaman online yang tidak bertanggung jawab. Literasi keuangan yang rendah dan kurangnya pemahaman akan risiko pinjol ilegal menjadi faktor utama yang membuat para guru rentan menjadi korban. Perlu adanya upaya bersama dari pemerintah, OJK, dan masyarakat untuk memberantas pinjol ilegal dan meningkatkan kesadaran akan bahaya yang ditimbulkannya.

SD dan SMP Akan Punya Bidang Studi Baru: Coding AI, Guru Dapat Bimbingan

SD dan SMP Akan Punya Bidang Studi Baru: Coding AI, Guru Dapat Bimbingan

Sebuah angin segar bertiup di dunia pendidikan dasar dan menengah Indonesia. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana untuk memperkenalkan bidang studi baru yang fokus pada coding dan kecerdasan buatan (AI) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebagai langkah awal, Kemendikbudristek akan memberikan bimbingan intensif kepada para guru agar siap mengampu bidang studi yang inovatif ini. Langkah ini diharapkan dapat menanamkan pemahaman teknologi sejak dini kepada para siswa.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Dr. Anindito Aditomo, M.Pd., dalam sebuah acara sosialisasi kurikulum baru yang diadakan secara virtual pada hari Rabu, 7 Mei 2025, menjelaskan bahwa penambahan bidang studi coding AI ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa agar cakap dalam menghadapi era digital yang semakin canggih. “Kami ingin memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal dan memahami dasar-dasar pemrograman serta konsep AI sejak usia muda,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Anindito Aditomo menyampaikan bahwa bidang studi baru ini akan bersifat pilihan atau bidang studi opsional, sehingga sekolah memiliki fleksibilitas dalam implementasinya sesuai dengan sumber daya dan minat siswa. Materi pembelajaran akan dirancang secara menarik dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif siswa SD dan SMP. Fokus utama tidak hanya pada aspek teknis coding, tetapi juga pada pengembangan logika berpikir, kemampuan analitis, dan kreativitas melalui pemanfaatan teknologi AI.

Untuk memastikan keberhasilan implementasi bidang studi baru ini, Kemendikbudristek telah menyiapkan serangkaian program bimbingan dan pelatihan bagi para guru. Pelatihan perdana akan dilaksanakan pada tanggal 12 hingga 14 Mei 2025, di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) di Cimahi. Para guru akan mendapatkan materi tentang dasar-dasar coding dengan bahasa pemrograman visual yang mudah dipahami anak-anak, pengenalan konsep AI yang relevan untuk usia sekolah, serta metode pengajaran yang interaktif dan menyenangkan. Para narasumber dalam pelatihan ini adalah para ahli di bidang coding dan AI dari berbagai institusi pendidikan dan praktisi industri teknologi. Dengan adanya bimbingan ini, diharapkan para guru akan memiliki kompetensi yang memadai untuk mengantarkan siswa dalam menjelajahi dunia coding dan AI sebagai bidang studi yang menarik dan bermanfaat.

Mengembangkan Mutu Guru Honorer: Skema dari Benyamin Pilar Jadi Harapan

Mengembangkan Mutu Guru Honorer: Skema dari Benyamin Pilar Jadi Harapan

Upaya untuk terus mengembangkan mutu guru, terutama bagi tenaga honorer, menjadi perhatian serius berbagai pihak. Baru-baru ini, Benyamin Pilar, seorang tokoh pendidikan, menyampaikan komitmennya untuk secara aktif mengembangkan mutu guru honorer melalui sebuah skema yang terstruktur dan inovatif. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah seminar nasional tentang pendidikan yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta pada hari Jumat, 16 Mei 2025.

Benyamin Pilar meyakini bahwa investasi dalam mengembangkan mutu guru honorer adalah kunci utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Beliau menyoroti dedikasi para guru honorer yang seringkali bekerja dengan sumber daya terbatas namun tetap bersemangat dalam mendidik generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, dukungan yang sistematis dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi mereka.

Skema yang digagas oleh Benyamin Pilar memiliki beberapa komponen penting dalam upaya mengembangkan mutu guru honorer. Salah satunya adalah program pelatihan berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik guru honorer di berbagai jenjang pendidikan. Pelatihan ini akan mencakup методики pembelajaran yang efektif, pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan, serta pengembangan soft skills yang relevan dengan tantangan dunia pendidikan saat ini. Program pelatihan tahap awal dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 1 September 2025 dan dilaksanakan di berbagai Balai Diklat Guru (BDG) di seluruh Indonesia.

Selain pelatihan, skema ini juga menekankan pentingnya forum berbagi dan kolaborasi antar guru honorer. Benyamin Pilar berencana untuk memfasilitasi pembentukan komunitas-komunitas belajar di tingkat kabupaten/kota, di mana para guru honorer dapat saling bertukar pengalaman, berbagi praktik baik, dan memecahkan masalah pembelajaran bersama. Kegiatan perdana forum ini direncanakan akan diadakan secara serentak pada hari Sabtu, 27 September 2025.

Lebih lanjut, skema ini juga mengadvokasi adanya sistem insentif yang jelas dan terukur bagi guru honorer yang menunjukkan peningkatan mutu dalam kinerja mereka. Benyamin Pilar berpendapat bahwa apresiasi yang layak akan semakin memotivasi para guru honorer untuk terus mengembangkan diri dan memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Ia juga akan mendorong adanya program beasiswa pendidikan lanjutan bagi guru honorer berprestasi. Dengan implementasi skema yang komprehensif ini, diharapkan pengembangan mutu guru honorer dapat berjalan secara sistematis dan berkelanjutan, memberikan dampak positif yang signifikan bagi kualitas pendidikan di Indonesia.

Guru Swasta PPPK: Antara Status ASN dan Ketidakpastian Tugas

Guru Swasta PPPK: Antara Status ASN dan Ketidakpastian Tugas

Status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) seharusnya membawa angin segar bagi para guru swasta. Pengakuan sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) menjanjikan kesejahteraan dan kepastian karir yang lebih baik. Namun, kenyataannya, banyak guru swasta berstatus PPPK kini berada dalam limbo, antara status ASN yang baru disandang dan ketidakpastian tugas yang masih menghantui. Kisah guru swasta PPPK yang belum mendapatkan penempatan menjadi ironi di tengah semangat peningkatan kualitas pendidikan nasional.

Salah satu potret buram guru PPPK dengan ketidakpastian tugas dialami oleh Ibu Sinta, seorang guru Bahasa Inggris di sebuah sekolah swasta di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lulus seleksi PPPK pada akhir tahun 2024, hingga pertengahan Mei 2025, ia belum menerima surat keputusan (SK) penempatan resmi. “Kami senang akhirnya diakui sebagai ASN, tapi tanpa kejelasan tugas, rasanya seperti menggantung,” ujarnya pada Sabtu, 10 Mei 2025, saat berdiskusi dengan rekan-rekannya di sekolah.

Kondisi yang dialami Ibu Sinta bukan kasus tunggal. Ribuan guru swasta lain di berbagai daerah juga merasakan hal serupa. Meskipun telah melalui serangkaian seleksi yang ketat dan dinyatakan lulus, penempatan mereka tertunda tanpa kejelasan batas waktu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan nasib mereka, terutama mengingat status mereka sebagai tulang punggung keluarga.

Pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr. Iwan Syahril, pada Senin, 5 Mei 2025, dalam sebuah forum daring menjelaskan bahwa permasalahan utama terletak pada sinkronisasi data dan formasi antara pemerintah pusat dan daerah. Beliau mengakui bahwa proses ini berjalan lebih lambat dari yang diharapkan, namun pemerintah terus berupaya mencari solusi terbaik agar para guru swasta PPPK segera mendapatkan kepastian tugas.  

Wacana penempatan guru swasta PPPK di sekolah swasta dengan skema khusus menjadi salah satu harapan yang kini berembus kencang. Meskipun belum ada keputusan final, opsi ini dianggap sebagai solusi sementara yang dapat memberikan kejelasan tugas bagi para guru sambil menunggu ketersediaan formasi di sekolah negeri. Namun, para guru tetap berharap agar pemerintah segera mengeluarkan kebijakan yang jelas dan implementatif, sehingga status ASN yang telah mereka raih benar-benar membawa kepastian dan kesejahteraan dalam tugas mereka mencerdaskan anak bangsa.