Dilema Pengajar Modern: Antara Tanggung Jawab Kelas dan Audiens Online

Era digital membawa sebuah evolusi menarik dalam dunia pendidikan: guru kini tak hanya mengajar di kelas, tetapi juga merambah platform daring sebagai kreator konten. Pergeseran ini menciptakan sebuah Dilema Pengajar Modern, yaitu bagaimana menyeimbangkan tanggung jawab moral dan profesional terhadap siswa di ruang kelas dengan tuntutan dan potensi jangkauan audiens yang jauh lebih luas di dunia maya. Tantangannya adalah menemukan titik tengah yang harmonis agar kedua peran ini saling mendukung, bukan bertabrakan.

Fokus utama seorang guru secara tradisional adalah murid-murid di kelas. Ada kurikulum yang harus diselesaikan, interaksi personal yang perlu dibangun, dan penilaian yang akurat untuk setiap individu. Waktu dan energi guru seringkali tersita untuk persiapan mengajar, bimbingan, dan evaluasi. Ketika guru juga menjadi kreator konten, ada risiko bahwa waktu yang seharusnya didedikasikan untuk tugas inti ini akan berkurang. Inilah inti dari Dilema Pengajar Modern yang pertama: prioritas.

Pada rapat kerja kepala sekolah se-provinsi yang digelar di Surabaya pada tanggal 12 Juli 2024, pukul 09:00 WIB, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan menegaskan bahwa “kualitas pembelajaran tatap muka tidak boleh terganggu oleh aktivitas di luar jam mengajar. Tanggung jawab utama guru tetaplah di depan kelas.” Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga fokus pada pendidikan formal.

Audiens online memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari siswa di kelas. Mereka anonim, beragam, dan terkadang menuntut konten yang sensasional atau menghibur. Ini bisa menimbulkan Dilema Pengajar Modern kedua: bagaimana menjaga kualitas dan etika konten edukasi agar tetap relevan dengan nilai-nilai profesi. Konten yang dibuat mungkin menarik banyak penonton, tetapi apakah itu benar-benar sesuai dengan prinsip seorang pendidik?

Seorang guru Fisika dari Jakarta, yang memiliki kanal YouTube edukasi populer, menceritakan pengalamannya dalam sebuah sesi webinar pada hari Sabtu, 19 April 2025, pukul 16:00 WIB. Ia menyatakan bahwa dirinya sering menolak tawaran endorsement yang tidak sejalan dengan nilai edukasi atau yang berpotensi merusak citra dirinya sebagai guru. Baginya, menjaga kredibilitas adalah yang utama.

Keseimbangan ini membutuhkan kebijaksanaan, disiplin diri, dan pemahaman yang mendalam tentang kedua ranah. Guru-guru yang berhasil mengatasi Dilema Pengajar Modern ini adalah mereka yang mampu memanfaatkan platform digital sebagai perpanjangan dari proses belajar-mengajar, bukan sebagai pengganti, sehingga tetap menjadi pendidik yang efektif baik di dalam maupun di luar kelas.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa